Bahagian D:
SAJAK
Skema permarkahan: 7
a). Nyakan latar suasana
berserta contoh yang terdapat dalam sajak di atas. [ 4 ]
F1: Pada waktu pagi / terbit matahari
C1: matahari
melimpahkan sinar mutiaranya
F2: Suasana damai / aman / harmoni.
C2: damai dengan warnanya
F3: Suasana sepi / sunyi / hening.
C3: sepi namun sentosa
F4: Keadaan berkabus.
C4: Kabus menipis di puncak
Kinabalu
F5: Keadaan cuaca yang dingin.
C5: angin dingin mengusap
pohon-pohon
b) Jelaskan dua gambaran
perwatakan penyajak yang terdapat dalam
sajak di atas [ 6 ]
F1: Seorang yang telah insaf/sedar
H/C: Penyajak
menggambarkan apabila melintasi Kundasang, beliau sedar sikapnya yang selama ini degil/keras. Keharmonian alam di
Kundasang telah menyedarkannya.
kali ini akan kuambil lembutmu
Untuk melentur keras watakku.
F2: Seorang yang menyintai keindahan alam
H/C : Penyajak menjelaskan beliau
begitu tertarik dengan keindahan alam di Kundasang sehingga terbit rasa rindu dan damai di
hatinya.
sekali gus meresapkan
rindu
damai dengan warnanya
F3: Seorang yang mengkagumi kedamaian alam
H/C: Penyajak
menjelaskan beliau begitu kagum dan takjub ketika melihat keindahan alam yang asli dan tidak terusik oleh arus kemodenan.
ketika kau tetap abadi menatap alam
Menyaksi kejadian serba takjub
F4: Seorang yang bersikap individualistik
H/C : Penyajak
semasa berada di kota hanyut dengan beradaban di sana yang bersikap individualistik dan mementingkan diri
sendiri.
Aku telah dihimpit bising peradaban
kasih dan cinta manusia
yang luput
c) Nilaikan keindahan yang
mengangkat estetik sajak di atas.
F1: Asonansi
H/C: Perulangan
bunyi vokal yang sama dalam satu baris
Aku telah dihimpit bising
peradaban
( perulangan bunyi vokal i )
K: Berhasil
menimbulkan kemerduan bunyi / irama
F2: Aliterasi
H/C: Perulangan
bunyi konsonan yang sama dalam satu baris
sewaktu melintasi Kundasang mesra dakap
( perulangan bunyi konsonan s
)
K: Berhasil
menimbulkan kemerduan bunyi / irama
F3: Personifikasi
H/C : Memberikan sifat manusia
kepada objek / benda ( pengorangan )
angin dingin mengusap pohon-pohon
K: Berhasil menggerakkan
imaginasi pembaca.
F4: Hiperbola
H/C : Gaya bahasa perbandingan yang
melampau / berlebihan
Aku telah dihimpit bising peradaban
K4 : Dapat memberikan gambaran
yang berlebihan
F5: Metafora
H/C : Gaya
bahasa perbandingan tak langsung, biasanya mengandungi dua patah perkataan, bersifat konkrit dan abstrak.
matahari melimpahkan sinar mutiaranya
K: Dapat menggerakkan imaginasi
pembaca.
F6 : Paradoks
H/C : Pasangan kata yang membawa
makna yang bertentangan.
sepi namun sentosa
bahagia biarpun purba.
K: Dapat membandingkan imej
F7 : Inversi
H/C : Pembalikan rangkai kata
sewaktu melintasi
Kundasang mesra dakap – dakap mesra
K: Menghasilkan
kelainan pengucapan
Tiada ulasan:
Catat Ulasan